Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah
sikap menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan kebudayaan
sendiri. Etnosentrisme dapat diartikan pula sebagai sikap yang menganggap cara
hidup bangsanya merupakan cara hidup yang paling baik Etnosentrisme
kecendrungan untuk melihat dunia hanya melaui sudut pandang budaya sendiri.
Saya akan memaparkan
beberapa contoh sikap etnosentrisme berdasarkan pengalaman dan budaya saya sendiri, saya berasal dari
Sulawesi Selatan, Kabupaten Barru. Salah satu contoh dalam pemahaman saya
tentang Etnosentrisme berdasarkan pengalaman yaitu ketika saya berkumpul dengan
salah satu teman sedaerah dan saat itu juga ada teman saya yang dari suku
sunda,kebetulan teman sedaerah saya saat itu menelpon dengan keluarganya dan
didengarkan oleh teman yang dari suku sunda. Teman saya dari sunda bertanya
tentang teman saya tadi, dia kenapa? Kok marah-marah di telpon? Takut deh
jadinya. Terus saya bilang dia tidak marah, kita berbicara memang seperti itu
dari sana nya dengan nada tinggi dan logat yang seperti itu berbeda dengan
orang sunda yang berbicara dengan nada halus dan lembut. Dari contoh tadi dapat
saya simpulkan teman saya orang sunda memiliki sikap etnosentrisme yang menilai orang Sulawesi berdasarkan budaya
mereka. Etnosentrisme juga dipengaruhi oleh perbedaan letak geografis, di
Sulawesi banyak lautan dan udara disana panas itulah yang membuat masyarakat
biasa berbicara dengan suara yang keras dan mudah marah berbeda dengan orang
sunda yang tinggal di pengunungan dengan udara yang sejuk yang mebuat mereka
berbicara dengan nada kecil, pelan dan halus.
Contoh lain ketika saya
makan dengan teman saya orang jawa di kos, dia menilai saya kurang sopan karena
makan lesehan dengan mengangkat kaki kanan, tetapi menurut saya itu sudah biasa
dan di nilai baik kalau di daerah saya malahan sudah menjadi suatu kebiasaan di
dalam keluarga ataupun masyarakat tetapi walaupun tidak semua seperti itu
mungkin hanya daerah tertentu dalam masyarakat tertentu di Sulawesi seperti di
Kab. Barru , alasannya karena ketika kaki kanan di angkat, bisa melancarkan
makanan masuk keperut dan pencernaan tidak terganggu saat makan.
Dari contoh diatas dapat
disimpulkan teman saya yang berasal dari luar daerah saya menilai budaya saya
kurang sopan tetapi faktanya hal itu sudah biasa dilakukan dan juga saya tidak
tahu bahwa kebiasaan saya itu dianggap tidak sopan oleh budaya lain.
Contoh
lain dari adanya sikap etnosentrisme yaitu di Tana Toraja yang mayoritasnya
memeluk agama Kristen, salah satu tradisinya yaitu Ritual Ma'nene yang
ada di Tana Toraja dimana jenazah leluhur keluarga mereka yang mati
biasanya diletakkan di dalam peti dan disimpan di gua. Selama bertahun-tahun
didiamkan di sana dan akan digantikan kainnya atau baju
jenazah yang dikenakan. Tradisi ini khusus di lakukan oleh masyarakat Baruppu
di pedalaman Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Tradisi unik sekaligus mengerikan
ini di lakukan setiap 3 tahun sekali pada bulan agustus, dimana pada bulan tersebut
masyarakat di sana sedang mengalami masa panen. Ritual ini tidak boleh di
lakukan sebelum masa panen karena menurut kepercayaan mereka hal ini akan
mebuat sawah-sawah dan ladang yang mereka miliki akan mengalami kerusakan
karena di serang oleh hama seperti tikus dan ulat dengan secara tiba-tiba
sehingga menyebabkan kerugian bagi masyarakat di sana.
Jika
dipandang dari sudut masyarakat yang bukan Masyarakat Toraja, Ritual
Ma'nene mungkin adalah hal yang sangat aneh sekaligus menyeramkan yang
tidak wajar dilakukan. Tapi oleh masyarakat Tana Toraja sendiri, Ritual
Ma'nene dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu
tradisi, Bagi masyarakat Toraja, kematian adalah sesuatu yang disakralkan. Bagi
mereka, kematian harus dihormati. Bagi masyarakat Baruppu, ritual Ma`nene juga
dimaknai sebagai perekat kekerabatan di antara mereka. Bahkan Ma`nene menjadi
aturan adat yang tak tertulis yang selalu dipatuhi setiap warga. Jika dipandang
dari sudut masyarakat yang bukan Masyarakat Toraja kita memandang budaya mereka
itu aneh, menyeramkan, dan tidak wajar dan kita sampai takut untuk berbaur
dengan mereka berarti kita telah bersikap Etnosentrisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar